Sabtu, 27 Maret 2010

KECOA

Kecoa,

Tak ku sangka kau selalu ada mendekatiku

Kalau pun tak berpikir kau adalah mahluk tuhanku

Pasti sudah ku lumat habis kepalamu

Kecoa,

Akhirnya aku tahu kalau kau selalu sibuk ketika aku dalm tidurku

Kau kesana-kemari bermain-main menggodaku

Menggoda imanku untuk membunuhmu

Tapi apa boleh dikata kau mahluk tuhanku

Aku tau kau sengaja dimandati untuk itu

Untuk mengawasi gerak-gerikku kala bangun dan tidurku

Tapi sialnya kau selalu bersembunyi,

Kau selalu bersembunyi di balik baju

Kau selalu bersembunyi di balik akal pikiranku

Bahkan kau dapat menempati dan menguasai sebagian dari kalbuku

Apasih maumu, apasih inginmu

Apa benar semua itu sesuai dengan tugasmu

Atau malah kau asyik memanfaatkan tugasmu untuk kepentinganmu

Habis kau, habis kau

Kau sendiri tak bisa membalikkan badanmu ketika badanmu terbalik berbaring di atas lantai licin rumahku

Ingin, ingin sekali rasanya tanganku ini menghantammu

Ingin sekali rasanya tanganku menghujamkan benda keras yang ada disampingku

Tapi ku ingat sekali lagi kau adalah mahluk tuhanku

APA YANG KAU CARI

Berlari-lari engkau mencari

Targesa-gesa engkau dalam menanti

Terseok, dan tergopoh-gopoh engkau dalam menempati

Apa yang kau cari

Apa yang engkau tunggui

Bukankan masih luas apa yang bisa kau temukan

Bukankan masih banyak apa yang bisa engkau dapatkan

Sungguh, apa yang aku katakan ini

Benar adanya apa yang aku yakini

Tak perlu engkau menghalalkan segala cara untuk semua ini

Tak perlu kau gunakan caci-maki demi yang kau ingini

Sekali lagi kesuksesan bukanlah hasil melainkan proses yang di jalani

Yang terpenting lagi adalah kepuasan hati yang tak bisa diganti

Sesungguhnya apa yang kau cari

Coba berpikir lebih jernih lagi

Jangan tergesa-gesa menghadapi keadaan ini

Petunjuk tuhan lebih utama daripada hanya kesenangan duniawi

Sesungguhnya apa yang kau cari?

Rabu, 02 September 2009

aku tak tau

berulang kali ku coba
berulang kali ku terka
tapi tak bisa
tapi tak terasa

jangan kau ungkap semua
jangan kau katakan saja
tapi coba kau rasakan
makna yang terkandung di dalamnya

coba bertanya dirimu siapa
bayangkan kau ada di mana
sunyi sepi yang ku rasa
terasa mengiris-iris dada

jika ku tau
pasti sudah ku lakukan sejak dulu
jika ku tau
pasti sudah ku dapatkan dirimu

tapi semua masih ambigu
tak bermakna berbagi seribu

menjulang harapanku
tinggi menujumu
keinginanku memuncak
untuk dapat bersamamu

tapi aku tak tau...........

Kamis, 30 Oktober 2008

PAIMAN
ada seseorang bernama paiman, dia seorang penjual se cendol untuk para petani yang sedang istirahat ketika duhur tiba, seperti biasa ia pergi di pagi hari untuk berjualan mengelilingi desa. kebetulan ia selalu melewati suatu pondok pesantren ketika berangkat bekerja. ia termasuk orang yang tawadhuk terhadsan seorang kiai yang mengasuh desa tersebut, maklumlah ia adalah salah seorang jawa yang sangat mengagungkan sosok ulama di desa tempat ia tinggal.
pagi itu, tanpa di nyana ia bertemu dengan kiai yang ia segani tersebut "assalamu'aliakum" sapanya kepada sang kiai, wa'alaikum salam" kayai tersebut menjawab. biasa orang islam kalau bertemu memang seharusnya sama-sama untuk mengikrarkan janji cinta yang disimbolkan dengan salam yang di ucapkan secara tulus. alkisah sang kiai bermaksuk untuk memborong semua es cendol yang ia bawa untuk di jual. tetapi apa yang terjadi, paiman malah menangis tersedu-sedu. sang kiai menjadi kaget, "kenapa kamu menangis paiman" tanya sang kiai. mungkin kita akan mengira kalau paiman sang bakul es cendol merasa kesenengan es cendolnya habis di tebas sang kiai. tetapi apa kata paiman kepada sang kiai "maap kiai, saya bukannya menolak maksud kiai, tetapi saya kasihan saja pada para petani yang langganan kepada saya. jika mereka nanti membeli dan kehabisan kasihan mereka kiai" begitulah jawaban dari paiman. akhirnya sang kiai juga memahami apa yang dirasakan paiman dan mengurungkan niatnya.
begitulah paiman seorang pedagang es cendol yang sangan arif menjaga nasib para petani yang mungkin akan terasa teriris-iring tenggorokannya ketika siang bolong datang. alangkah tulus hati seorang paiman menjaga perasaan para petani yang mungkin dibilang taraf kehidupannya hampir sama dengannya.
tetapi apa yang kita liat sekarang ini, para orang-orang yang menduduki kursi empuk sebaai para wakil dsan pemimpin rakyat dengan enaknya malah mengiris-iris hati dan tenggorokan mereka. ......

Sabtu, 14 Juni 2008

TRIGONOMETRI KERUKUNAN

Ternyata tidak selamanya matematika yang kita kenal selama ini, jauh dari apresiasi kehidupan sehari-hari. Terbukti memang benar dalam kehidupan sehari-hari kita tidaklah dapat luput dari permasalahan-permasalahan yang mengusung dan memanfaatkan kegunaan matematika. Dalam perdagangan, dalam lalu-lintas bahkan dalam urusan keagamaan pun matematika tetap dipergunakan sebagai hal yang memang dibutuhkan.

Bila kita menyoroti tata kehidupan kita saat ini yang tidak lain adalah tata kehidupan bangsa kita, tempat dimana kita menggantungkan segala aktifitas, tempat dimana kita dilahirkan dan dibesarkan. Patutlah kita sekiranya meneteskan air mata yang apabila kita meneteskannya sekali saja maka niscaya air mata itu tidak akan habis untuk menangisi keterpurukan mental bangsa ini, kekacauan terjadi dimana-mana, perang saudara, perang antar suku dan masih banyak lagi keterpurukan-keterourukan yang kita tidak sungkan-sungkan lagi mempraktekkannya. Apabila kita memikirkan hal itu maka kita tidak akan habis pikir memgapa bangsa yang sedahsyat indonesia di dalam memantulkan rahmat dan barokah allah ini dapat menjadi bangsa yang sangat terpuruk dan mengalami krisis multi dimensional.

Apakah karena kita terlalu lama di dalam sangkar, sehingga kita lupa bagaimana caranya untuk terbang dan menaklukkan angkasa padahal kita adalah garuda yang gagah apabila kita terbang untuk menakklukkan badai yang menerjang.

Salah satu penyebab terjadinya krisis multidimensional ini adalah karena kita, selalu mamandang suatu permasalahan dari satu sudut pandang saja. Sehingga apabila kita berbeda pendapat dengan kelompok lain yang hal itu karena perbedaan sudut pandang, kita tidak dapat menerima perbedaan itu. Kita cenderung kaku dalam memandang suatu permasalahan sehingga kita menganggap kelompok yang bersebrangan pendapat dengan kita tersebut merupakan musuh bagi kita dan kita menjadi tidak bijak dalam menanggapi suatu permasalahan yang sedang mengglobal, yang akhirnya timbullah percekcokan dan gesekan-gesekan tajam yang berujung pada perpecahan. padahal kita adalah sama-sam manusia yang harus menebar kedamaian utnuk mencapai suatu kebaikan bersama.

Dalam pelajaran matematika, jika kita telah sampai pada bab yang membahas trigonometri kita akan menemukan istilah identitas trigonometri. Dalam subbab ini, kita akan mendapatkan pelajaran tentang kerukunan yang terkait dengan suatu perbedaan sudut pandang tetapi berisi suatu kebenaran yang sama-sama mutlak. Di sini saya akan menjelaskan akan hal itu. Ini bukanlah suatu pelajaran matematika, melainkan suatu penghayatan hidup yang dapat mengantarkan kita pada suatu cara pandang tentang kebenaran yang memungkinkan untuk terciptanya suatu kelegawaan hati untuk menerima sesuatu yang berbeda dari kita.

Dari suatu segitiga yang mempunyai dua sudut lancip yaitu alpha (ά) dan teta (θ) serta tiga sisi yaitu x, y, r. maka apabila kita mencari suatu perbandingan trigonometri dari segitiga tersebut kita akan memperoleh tabel sebagai berikut:

I

II

Terhadap θ

Terhadap ά

Sin θ = y/r

Cos θ = x/r

tan θ = y/x

Ctg θ = x/y

Sec θ = r/x

Cosec θ = r/y

Sin ά = x/r

Cos ά = y/r

tan ά = x/y

Ctg ά = y/x

Sec ά = r/y

Cosec ά = r/x












Dari I dan II dapat kita lihat nilai sin yang diperoleh sudut (θ) berbeda dengan nilai sin yang diroleh dari sudut (ά). Tetapi nilai sin dari kedua sin di atas sama-sama bernilai benar. Hali ini juga berlaku secara sama apabila diterapkan pada semua perbandingan sudut selain sin.

Ini menunjukkan bahwa suatu hal mungkin akan sama-sama bernilai benar walaupun berupa produk yang berbeda, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.

Minggu, 23 Desember 2007


INTROSPRKSI
Seandainya kita sempat diberi peluang oleh Alloh dikasih biaya oleh Alloh
untuk berkeliling dunia menyusur benua-benua, pulao-pulao, lautan
dan semua daratan maupun gunung diseluruh permukaan bumi
atao paling tidak kalao pada suatu hari kita bertemu dengan saudara-saudara kita
sesama manusia yang berasal dari daerah-daerah yang bermacam-macam
tanyakan kepadanya !!!!!!!!!!!!!
Apakah di negerinya ada tanah sesubur tanah negeri kita
Apakah ada bumi yang bagaikan ibu hamil yang subur sebagai mana bumi Nusantara kita
tanyakan kepada mereka !!!!!!!!!!!
Apakah ada matahari yang sesumringah matahari republik Indonesia
tanyakan kepada mereka !!!!!!!!!!!
Apakah ada rerumputan yang riang gembira
sebagaimana rerumputan yan ada di padang-padang kita
tanyakan kepada mereka tentang kembang-kembang, bunga-bunga pepohonan angin dan apa saja
apakah ada yang seindah indonesia apakah ada yang sesubur Indonesia
apakah ada yang sedahsyat Indonesia di dalam memantulka Rahmat dan Barokah Alloh SWT
betapa cintanya Alloh kepada kita, betapa sayangnya Alloh kepada bangsa kita
betapa beruntungnya kita dilahirkan di bumi ini
jadi kenapa sampai krisis seperti ini ?
kenapa sampai kacao begini negeri kita ?
kenapa kita sampai berebut makanan ?
berebut kekuasaan berebut apa saja
seakan negara kita negara yang sangat miskin padahal kita adalah negara yang sangat kaya raya
atau mungkin kita menjadi sangat malas karena sudah tersedia di negeri ini
dan tiba-tiba kita menjumpahi diri kita bertengkar satu sama lain bahkan bunuh-bunuhan satu sama lain
memusnahkan satu sama lain, menidakkan satu sama lain membenci satu sama lain
kenapa apa yang salah dengan sistem budaya kita ?
apa yang salah dengan sistem akal fikiran kita, sistem politik kita, demokrasi kita
dan lain sebagainya apa yang salah
apabila kita bersedia untuk melihat bahwa memang ada kesalahan-kesalahan yang sedang kita lakukan
saya yakin sebagaimana suburnya tanah dan tanaman-tanaman di negeri ini Alloh juga memberi Rahmat
kita berupa kesuburan kecerdasan di akal kita dan kesuburan cinta di hati kita
akan tetapi masalahnya kita bukan gak punya ilmu untuk menyelesaikan masalah ,
kita bukan gak punya metode untuk mengurangi bentrokan2 , kita bukan gak punya solusi untuk mengakhiri permusuhan2
dan pembunuhan2. masalahnya adalah kita mau atau tidak, kita bersedia atau tidak,
untuk mengubah diri kita
agar supaya tidak terus menerus di atas udara negeri ini terlantunkan secara batiniah
tembang-tambang kematian, kematian, kematian
di kutip dari : puisi MH Ainun Najib dalam lagu istighfar